Buat penyuka adu kebut, tentunya memperbesar peranti pengabut udara jadi salah satu faktor penentu akselerasi. Gak sedikit dari sobat yang mengganti karburator standar, pakai karbu yang punya venturi lebih besar. Baik itu tipe vakum atau konvensional. Nah, ini ada tawaran menarik. Yap! Pilih karbu milik Suzuki Satria F-150, Spin 125, Thunder 125 dan Bajaj Pulsar 180. Meski tarikan tak segarang karbu skep biasa, namun konsumsi bensin lebih irit.
Kali ini akan dibahas Satria F-150 dan Spin 125. “Bisa dipakai untuk Yamaha Mio. Karena venturi asli Mio
hanya 24 mm. Sedang FU atau Spin punya diameter venturi 26 mm,” ungkap Hasan Basri, pemilik bengkel Hasan’s Motor di Jl. Kelapa Dua Raya, Pos Pengumben, Jakarta Barat.
Menurut Hasan lagi, dengan kondisi seperti ini motor bisa lebih berakselerasi. Katanya, di putaran atas motor jadi lebih mau jalan terus tuh. Ya iyalah, kan pasokan bahan bakar dan udaranya juga lebih besar ya?
Tapi jangan kaget lho! Sebab keduanya alias antara karbu Satria F dan Spin juga memiliki perbedaan! Malah nggak sedikit dari penyuka kebut yang lebih memilih karbu FU meski keduanya mengaplikasi venturi yang sama. Ya, sama-sama 26 mm.
Waduh, kenapa ya? Coba cari tahu aja yuk! Menurut Hasan yang sudah merasakan kerja sebagai mekanik resmi di dua pabrikan motor berbeda ini, venturi bagian dalam karbu Satria F lebih besar ketimbang Spin.
Benar aja! Setelah diukur pakai sigmat, diameter venturi bagian dalam Satria F adalah 24 mm. “Sedang milik Spin hanya 21 mm. Jadi udara yang masuk jadi bisa lebih banyak,” kata pria yang kental dengan logat Betawi-nya ini.
Besarnya lingkar dalam karbu itu, tentu diikuti lagi dengan penyesuaian lainnya. Yaitu dari diameter botol skep itu sendiri. Coba tebak, mana yang lebih besar ukurannya? Betul! Pastinya Satria F-150 dong.
Masak venturi besar tapi botol skep kecil. Ya bocor dong. Coba ukur lagi, botol skep Satria F lebih besar 3,5 mm dari Spin. Yup! Spin hanya punya diamater 21 mm. Sedangkan Satria F, 24,5 mm.
Begitu juga kondisi jarum skep. Jet needle milik Satria F lebih besar ketimbang Spin. So tentunya, kucuran bensin yang dikabutkan jadi lebih banyak ketimbang pakai karbu standar atau bahkan punya Spin.
“Ini tentu beda ketimbang hanya membesarkan main-jet atau pilot-jet. Karena kalau itu, udara yang masuk juga tidak terlalu besar. Bisa sama saja,” pasti Hasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda, karena Komentar Anda dapat memberikan inspirasi bagi kami.